Masjid Jami' Darussalam didirikan sebagai pusat ibadah dan kegiatan keagamaan masyarakat Jambearum, dan sejarahnya berkaitan erat dengan masuknya Islam ke wilayah Jember, khususnya di Kecamatan Puger. Pada awalnya, masjid ini dibangun oleh masyarakat setempat secara gotong-royong, dipimpin oleh tokoh agama dan masyarakat berpengaruh di desa tersebut. Proses pendirian masjid ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam memperkokoh syiar Islam
Masjid Jami' Darussalam telah mengalami beberapa kali rekonstruksi dan perluasan untuk menampung jumlah jemaah yang semakin meningkat, seiring pertumbuhan penduduk di Desa Jambearum. Meskipun bangunannya telah diperbarui, nilai-nilai spiritual dan tradisi keagamaan yang ditanamkan sejak awal tetap terpelihara, menjadikan masjid ini sebagai salah satu simbol penting dalam kehidupan beragama.
Selain sebagai tempat shalat, masjid ini juga sering digunakan untuk kegiatan sosial dan pendidikan keagamaan, seperti pengajian, madrasah, dan peringatan hari-hari
Masjid Jami' Darussalam didirikan sebagai pusat ibadah dan kegiatan keagamaan masyarakat Jambearum, dan sejarahnya berkaitan erat dengan masuknya Islam ke wilayah Jember, khususnya di Kecamatan Puger. Pada awalnya, masjid ini dibangun oleh masyarakat setempat secara gotong-royong, dipimpin oleh tokoh agama dan masyarakat berpengaruh di desa tersebut. Proses pendirian masjid ini mencerminkan semangat kebersamaan dalam memperkokoh syiar Islam
Masjid Jami' Darussalam telah mengalami beberapa kali rekonstruksi dan perluasan untuk menampung jumlah jemaah yang semakin meningkat, seiring pertumbuhan penduduk di Desa Jambearum. Meskipun bangunannya telah diperbarui, nilai-nilai spiritual dan tradisi keagamaan yang ditanamkan sejak awal tetap terpelihara, menjadikan masjid ini sebagai salah satu simbol penting dalam kehidupan beragama.
Selain sebagai tempat shalat, masjid ini juga sering digunakan untuk kegiatan sosial dan pendidikan keagamaan, seperti pengajian, madrasah, dan peringatan hari-hari